Monday, August 30, 2010

BAB 2 = SATU DARI YANG BANYAK

BAB 2


SATU DARI YANG BANYAK

Kau takkan pernah tahu. Kau takkan pernah sadar
Aku selalu ada diantara mereka
Memperhatikanmu. Menjagamu
Dengan perasaan
Karena setelah sekian lama aku kosong
Kau tiba-tiba ada dan membuatku merasa takut akan ‘kehilangan’

*

Suasana ramai yang tidak wajar terjadi di Museum Mahardika sejak jam sebelas lalu, diawali saat pembukaan khusus dari panitia pameran yang akan mempertunjukkan Juliet Diamond yang termasyur di hadapan khalayak ramai. Sebuah suara mengancam terdengar dari sudut kanan ruangan luas itu, tak lama seorang pria jangkung muncul dengan pistol ditodongkan pada seorang perempuan tua yang memakai cincin zamrud di jari manisnya, kalung mutiara di lehernya, gelang emas yang cukup besar di kedua tangannya, dan terakhir anting berlian di telinganya. Penampilannya seperti itu sungguh bodoh, bahkan sejak awal pria itu mengamati calon sanderanya, penampilannya seakan-akan bicara ‘hey sandera aku yang kaya ini’ dan ternyata benar perempuan tua itu menjadi sandera. Sendainya pria itu tak tahu berapa nilai Juliet Diamond dia akan memilih merampok kotak perhiasan berjalan yang tua dan gendut tanpa pengawal itu daripada mengancam hidupnya sendiri dengan-terang terangan berdiri di depan layar untuk merampok.

“Diam di tempat, kalau tidak kepala nyonya ini kuledakkan” teriaknya pada semua orang “Sekarang semuanya jongkok, jangan ada yang berbuat apapun atau kalian kutembak!” lanjutnya, pria itu perlahan mendekati keberadaan Juliet Diamond, dia tahu apa yang dia lakukan dan diapun sadar bahwa museum itu sudah dikepung oleh polisi, tapi apa yang bisa mereka lakukan sekarang.

Tak disangka sangka seorang pria setengah baya berdiri, “Apa yang bisa dia lakukan, kita banyak dan dia sendirian!” teriaknya, perampok itu tak menoleh namun dari sudut berbeda terdengar sebuah suara ledakan lagi, peluru itu menembus kaki pria setengah baya yang necis tadi, seketika itu pula semua orang menoleh ke sumber ledakan, seorang pria lagi, kali ini lebih muda dari yang satunya, lebih tinggi dan kurus, wajahnya bahkan lebih seperti orang baik daripada perampok, dia tersenyum licik namun tetap terlihat jelas seperti senyuman seorang ningrat, dengan gayanya itu orangpun akan percaya jika dia mengaku salah satu dari lima orang terkaya di Indonesia. Pria itu mengecam dengan ‘lembut’ “Bukannya tadi sudah dia katakan jangan lakukan apapun, kami yang berkuasa di sini, kalian semua hanya sandera, kami ada dimana-mana, dan kalian tak tahu berapa banyak jumlah kami, jadi kuulangi, jangan lakukan hal yang dapat membuat kami marah!“.

“Dasar para lelaki, mereka selalu sok tahu dan sok hebat” keluh Diana dalam hati, saat itu dia sedang berada di bawah meja, bersembunyi menuruti yang diatakan perampok itu sambil melaporkan semua yang dilihatnya melalui earphone kecil yang disisipkan di telinganya.
“Korban pertama pria berjas hitam kemeja putih, cukup necis, pasti orang kaya, tapi agak sok tahu, ah tidak penting. Umurnya kira-kira 35 tahun, posisi sudut kanan koordinat D14 dari posisiku, cepat sebelum korbannya bertambah” Diana agak bebisik melaporkan hal tersebut.

“Oke” sahut seorang pria diluar gedung, lalu dia berbalik dan mengulangi laporan Diana di bagian yang pentingnya saja, disaat yang sama telinga yang tidak berkepentingan ikut mendengarkan.

Seperti biasanya, mata Diana tak pernah diam. Ia terus memburu ke segala arah, memandang semua pengunjung yang ketakutan dan berlagak ketakutan, sambil menghitung. Sepintas dia melihat seorang pria pendek masuk dari pintu utama dengan wajah datar dan mendekati si wajah ningrat, si wajah ningrat mengangguk-angguk sambil mengerlingkan mata mengamati seisi ruangan, “Yah, pasti ketahuan” ucap Diana dalam hati.

Si wajah ningrat maju selangkah dan berteriak “Siapa diantara kalian yang merasa sebagai mata mata?”.

Suasana hening, tak ada yang menjawab, si wajah ningrat menarik seorang perempuan muda di dekatnya lalu mengarahkan pistol ke kepala perempuan itu, “Siapa namamu nona?” tanyanya.
“Mel…Melisa” jawabnya gagap.

“Dengarkan!” teriaknya “Jika orang yang kucari tidak muncul, Nona Melisa yang manis ini akan mati”.

Diana berdiri dengan sigap, “Aku, aku yang kau cari”. Ketiga perampok berpistol itu agak tercengang, mereka terlihat tidak percaya, tapi si wajah ningrat dengan cepat mengembalikan raut muka berwibawanya. Sepanjang yang disadari Diana, baru si wajah ningratlah yang paling pandai diantara mereka, dia pandai mengendalikan wibawa wajahnya sedangkan yang lain, tampak bodoh. Si wajah ningrat tersenyum dan mendorong Melisa ke lantai, “Heh anak ingusan, jangan bercanda kau ya!”.
Diana hanya mengangkat bahu.

“Kau pikir akan seperti apa mata-mata itu? Kau pikir polisi-polisi itu bodoh mengirim mata-mata yang tampak seperti mata-mata?” Diana agak menyeringai sedikit untuk menunjukan ia tak takut sedikitpun. Si wajah ningrat masih tersenyum meremehkan.

“Oh Please” sambung Diana “Kau pikir mata mata itu akan terlihat kekar seperti Arnold atau bergaya seperti James Bond? Dan aku ingatkan, jangan berpikir ada dua orang perempuan lagi yang sedang bersembunyi di ruangan ini, aku bukan Charlie’s Angels”.

“Kau pandai bicara nona, tunjukan tanda pengenalmu!”
Diana menunjukan sebuah kartu tanda pengenal pada si wajah ningrat, “yang ini pasti susah diajak nego” keluhnya. Si wajah ningrat sekarang sudah menunjukkan raut muka percaya pada Diana walaupun senyum meremehkannya masih betah menggantung di bibirnya.

Kini pria yang menodongkan pistol pada nyonya kotak perhiasan berjalan memilih menyerahkan sanderanya itu pada si pendek yang baru masuk lalu perlahan-lahan dia kembali mendekati kubah kaca penyimpanan Juliet Diamond, setelah mereka terbebebas dari masalah mata-mata yang mereka pikir tak bisa apa-apa.

Si pria jangkung memukulkan pistolnya ke kubah kaca untuk memecahkan kubah itu, tapi hasilnya nihil. Niat awalnya untuk menghemat peluru kini tidak diacuhkannya lagi setelah dia mencoba memecahkan kubah berkali-kali, dia mundur beberapa langkah lalu menembak tapi hasilnya tetap nihil.

Diana tertawa sinis “Apa tidak ada niat untuk memanfaatkan aku?” ledek Diana.

“Apa maksudmu?” Si jangkung bertanya tanpa bisa mengendalikan kemarahannya yang tampak jelas dari suara seraknya, sangat berbeda dengan si wajah ningrat yang selalu berwajah tenang dan berwibawa.
“Kubah itu memang sepertinya kaca, tapi bukan kaca biasa, kubah itu seperti karet tak akan pecah biar dipukul atau ditembak sekalipun, perlu teknologi untuk membukanya. Kau tidak melihat serangkaian tombol dibawah kubah itu?” Diana menjelaskan dengan nada merendahkan.

“Jadi, apa fungsimu? Aku ingin melihatnya sekarang. Aku tidak senang jika ada orang tidak berguna yang suka menyeringai disini” tiba-tiba saja si wajah ningrat mengarahkan pistolnya pada Diana.

“Aku bisa membantumu membukanya, itu jika kau mau!” jawab Diana.
“Benakah, kalau begitu lakukanlah, aku tidak suka ditipu” suara si wajah ningrat semakin tajam.

“Oh itu tidak gampang, aku mau bernegosiasi dulu. Bagaimana?”
“Disini kami ketuanya, kau tidak punya hak meminta apapun” teriak si pria jangkung.
“Terserah, toh jika aku mati disini, kalian akan pulang dengan tangan hampa. Aku terlalu berharga untuk mati sekarang kan?”
“Kau sangat percaya diri nona” sambar si wajah ningrat “Aku memang sudah memikirkan bahwa orang sepertimu tak takut mati, tapi apa kau tak takut jika ada orang yang mati didepanmu. Polisi di luar sana pasti akan menyalahkanmu” sambungnya.

“Oh, aku lupa bilang kalau aku tak suka diancam” Diana menarik seorang pria tua yang sedari tadi ikut jongkok ketakutan di dekatnya lalu tertawa tidak sopan padanya. “Tom” panggil Diana pada sersan Tommy yang ternyata sejak awal berbaur di sana mengikuti instruksi. Dia langsung berdiri dengan sigap. “Ya” sahutnya.

“Tarik pelayan itu” perintah Diana.
Tommy langsung menarik seorang cleaning service berseragam biru tua yang memegang sapu di pojok ruangan dan menodongkan pistolnya.
“Kau mau kita saling membunuh orang yang seharusnya dilindungi, kau bisa mengancamku, tapi aku juga bisa mengancammu, aku bisa membunuh orang-orangmu tanpa kau sadari”

“Oh, oke” sahut si wajah ningrat “Memangnya apa yang kau inginkan?” sambungnya.
“Aku mau semua teman-teman kalian di sini berdiri, jangan ada satupun yang bersembunyi!” Diana menegaskan, sekarang dengan nada memerintah. Si Pendek dan si jangkung tak bisa menahan amarah dan hampir melontarkan jawaban, tapi si wajah ningrat memberi isyarat untuk tidak mengatakan apa-apa. Diana cukup heran dengan situasi itu, si wajah ningrat memang paling muda tapi terlihat sangat dominan dan menjadi bos diantara mereka.
“Baik, aku akan memintanya berdiri”

“Dan melucuti senjata mereka” sambar Diana cepat.
“Boni“ teriak si wajah ningrat. Lalu seorang pria bermata coklat dan terlihat frustasi berdiri. Tubuhnya agak kurus, wajahnya pucat dan ada bekas jahitan di sepanjang lengannya.

“Sudah kukira”  bisik Diana pada dirinya sendiri.
“Kami semua sudah berdiri, puas kau sekarang?” sambung si wajah ningrat “Sekarang kau harus membuka kubah itu dan melepaskan teman-temanku”.
“Kau bilang semua, kaupikir aku bodoh, atau kau yang bodoh?”
Si wajah ningrat mengernyitkan dahi mendengar kata kata Diana.
“Kalian bersepuluh, bukan? Hebat, lebih banyak dari yang kusangka”
“Bersepuluh?” sahut si wajah ningrat berlagak bingung.
“Kau, yang di sana” teriak Diana sambil menunjuk ke pojok kanan, “Satunya, di arah jam enam, cepat berdiri! Kau yang deket vas bunga, Nona Melisa yang manis akting takut anda hebat sekali tadi” Diana kembali berdiri, dan melanjutkan ocehannya sebelum dipotong oleh semua dari mereka yang sudah berdiri tegang dipermalukan gadis tujuh belas tahun. “Kalian seharusnya sadar, aku ada disini karena aku adalah ahlinya, kalian jangan membodohi aku, seperti yang kau bilang tuan ningrat, akupun tak suka di bodohi” serunya.
“Sekarang kau terlalu membuat ku marah, lagakmu yang berlebihan itu membuatku muak”.

“Terserah, lagipula aku suka dengan lagak seperti ini” Diana menantang mereka sehingga membangkitkan amarah semua perampok itu habis habisan.
“Kalian memang banyak, sepuluh orang. Tapi kalian tidak pernah tahu sedang berhadapan dengan berapa orang “.

“Tapi kami punya sandera, seluruh pengunjung di sini adalah sandera kami”
“Ya dan akupun punya sandera”
“Jika mereka memang terlalu berharga untuk menjadi sandera. Juliet lebih berharga” sambut si wajah ningrat dengan sombong. Dia lalu mengarahkan pistolnya sembarangan dan menembakkan pelatuknya, ledakkan itu mengenai pundak seorang perempuan, dia Nyonya Inka istri Tuan Helmi salah satu pengusaha tekstil terbesar di Indonesia.

“Hey“ teriaknya dengan refleks, “Kalian semua tak peduli pada nyawa kami?” nada bicaranya jelas menuding kepada polisi-polisi yang tak memberikan perkembangan dari tadi.

“Oh aku terlalu baik ternyata” Si wajah ningrat mengolok “Aku hanya mengenai pundak nyonya itu” lanjutnya.
“Kau sedang melawak ya?” Diana balas mengolok “Paman, sudah ada korban lagi cepat lakukan sebelum ada yang mati, aku sudah tidak kuat mengulur waktu pada mereka. Sekarang mereka sudah terlalu marah untuk berwaspada” Diana berbisik kedekat antingnya yang melambai panjang itu.
“Sekarang apa yang bisa kaulakukan selain menyerah, aku terlalu licik untukmu” si wajah ningrat semakin sesumbar.

Diana mundur selangkah, menurunkan tangannya dan melepaskan pria tua yang wajahnya memancarkan rasa penuh kebencian itu. Tommy juga melepaskan cleaning service. Semua terlihat tenang sekarang, Diana hanya menggeleng sambil menuju ke kubah kaca, wajahnya terlihat pasrah. Dia membuat si wajah ningrat merasa kekuasaan kembali ke tangannya.

“Oke Diana, tugasmu selesai. Sekarang kami yang memegang kendali” sebuah suara dari antingnya yang panjang itu berseru.

“Kau yakin sudah menemukan mereka semua yang berjaga di luar? Jangan sampai ada yang lolos. Itu akan membuatku kecewa” sahut Diana
“Tenang saja”

Diana mulai meraih tombol di dekat kubah, dan mulai saat itu si jangkung dengan pistolnya terus mengamati pergerakan Diana dari belakang. Diana lalu mencocokan sidik jarinya pada sensor sentuh, lalu menekan beberapa kode. Kubah terbuka dengan mudah, dia mengambil berlian yang bersinar itu dan langsung melemparkannya kepada si wajah ningrat.

“Tak kusangka akan menjadi semudah ini” si wajah ningrat terlihat senang tetapi tidak untuk waktu lama. Sesaat setelah dia meraih berlian itu dan menatapnya, raut wajahnya menjadi agak bingung, khawatir, dan waspada. “Apa yang kalian rencanakan?” tanyanya pada Diana.

“Rencana? Tak ada” sahut Diana, “Sekarang pergilah kalian semua, itupun jika kalian bisa keluar dari sini”

“Keluar, tentu kami bisa keluar. Kami sudah memegang berliannya dan kami juga punya sandera, tak ada yang berani menghalangi kami” Si pendek menjawab sesumbar.

“Dasar amatir” sela Diana “Bawa saja berliannya, bawa saja sanderanya jika kalian bisa. Lagipula semua itu PALSU”

*

Siang itu Diana pergi ke sebuah hotel menemui Tuan Alfred, salah satu pengacara keluarga Paterrson, pemilik asli Juliet yang belum lama ini di curi.

Diana menuju kamar 125 di lantai tiga hotel itu, dia terlihat terburu-buru menuju sebuah lift di ujung lorong dekat ruang tunggu.

“Brakkk……” tak sengaja Diana menabrak seorang pria, entah berapa umurnya, tak bisa diperkirakan yang pasti kurang dari 25 tahun, wajahnya pucat, kantung matanya agak hitam, dia memakai topi dan selalu menunduk.

“Akhir-akhir ini aku sering sekali bertemu dengan orang yang terlihat frustasi, pasti dunia amat kejam pada mereka” keluh Diana dalam hati. Saat itu Diana ingin mengucapkan maaf pada pemuda itu, tapi keduluan olehnya.

“Maaf, saya tidak sengaja” sahut pria itu agak formal.
“Oh tak apa, saya juga minta maaf” jawab Diana berusaha mengimbangi keformalan cara bicara pria yang sepertinya sakit parah itu, seandainya Diana kenal betul dengan pria itu pasti dia akan bertanya ‘kau terlihat pucat, sepertinya umurmu tidak lama lagi ya’, tapi dia tidak mungkin menanyakan pria linglung itu tentang hal umur, memangnya dia gila pikirnya, dan pasti si pria akan tersinggung karena memang benar wajah pucatnya menunjukkan sepertinya dia tak akan hidup lama, mengerikan.
“Apa ada yang sakit atau terluka?” sambungnya lagi.
“Gak, gak ada. Lagipula tadi salah saya juga, gak liat-liat kalo jalan, habisnya lagi buru-buru!” jawab Diana sambil tersenyum ramah, dia tidak akan mungkin menampakkan pandangan prihatin pada pria itu.
“Buru-buru? Ya sudah kalo gak apa-apa” perlahan dia meninggalkan Diana dengan perasaan segan, sesekali dia berbalik memandang Diana yang masuk ke lift dan menghilang dari pandangan.

Diana mengetuk pintu kamar nomor 125, Tuan Alfred yang berkebangsaan Belanda itu membuka pintu dan tersenyum ramah, dia mempersilakan Diana masuk walaupun awalnya dia agak kaget melihat gadis berumur tujuh belas tahun yang memakai kaos oblong, celana jeans, dan tas selempang kecil itu adalah utusan kepolisian yang akan mewawancarainya tentang Juliet, tetapi setelah beberapa lama mengobrol dia yakin bahwa Diana memang utusan kepolisian. Tuan Alfred menceritakan semua sejarah Juliet Diamond.
“Juliet Diamond adalah milik sebuah keluarga ningrat dari Inggris yaitu keluarga Patterson, mereka ‘menjaga’ berlian itu secara turun temurun tetapi tidak ‘memiliki’ berlian itu. Aturannya adalah bahwa harus ada satu dari keturunan itu yang memiliki kriteria khusus dan akan memiliki berlian itu secara sah dan hal itu ditentukan dari nama mereka. Satu minggu yang lalu terjadi kebakaran di rumah keluarga besar Patterson, padahal waktu itu mereka mengadakan pertemuan keluarga besar yang selalu diadakan setiap tahun. Semua yang berada di rumah itu meninggal, hanya tersisa satu keturunan Patterson lagi saat itu, dia Anna patterson. Dia selamat karena saat itu dia dirawat di rumah sakit untuk operasi jantung, penyakit kelainan jantungnya amat parah. Nona Anna bilang sebaiknya berlian itu di simpan di museum keluarga Patterson tapi keamanan sudah tidak bagus lagi maka kami meminta agar berlian itu di simpan di Museum Mahardika”

“Kenapa bukan Nona Anna saja yang menyimpannya secara pribadi, bukannya seharusnya dia yang memilikkinya?” sela Diana ketika itu.
“Tidak, sudah saya bilang keluarga Patterson secara turun temurun hanya berhak ‘menjaga’ berlian itu bukan menjadi pemilik. Lagipula Nona Anna Patterson sudah meninggal kemarin, operasinya yang ketiga ini gagal. Sungguh sangat disayangkan” Tuan Alfred kelihatan sedih, pasti dia sudah sangat lama dekat dengan keluarga Patterson, pikir Diana, dia mampu menjaga berlian yang sangat mahal itu tanpa mengambil keuntungan sedikitpun. Sungguh pintar keluarga Patterson mencari pengacara.
“Jadi maksud Anda, keluarga Patterson sudah berakhir?” tanya Diana dengan nada prihatin.

“Tidak juga” sambung Tuan Alfred “Saya belum menceritakan tentang keluarganya, Anna bukan keturunan terakhir dari Patterson. Tuan dan nyonya Patterson memiliki tiga orang anak, anak pertama dan kedua seorang laki-laki, dan ketiga perempuan. Setahuku dulu yang berhak ‘memilikki’ Juliet adalah anak tertua Tuan Patterson, tapi dia melakukan sebuah kesalahan yang fatal sehingga diusir dari keluarga itu, secara hukum dia memang bukan lagi keturunan Patterson tetapi secara aturan garis keturunan, seberat apapun kesalahannya yang sayang sekali bukan hakku untuk mengatakan kesalahan itu, dia tetaplah seorang Patterson pewaris Juliet Diamond”

Diana mengernyitkan dahinya, menjadi keluarga ningrat itu ternyata memuakkan sahutnya dalam hati “Lalu dimana anak itu sekarang?” tanya Diana tanpa basa-basi.

“Awalnya kupikir dia berada di sebuah negara, entah dimana, atau bahkan sudah mati, karena sejak hari itu tak lagi terdengar kabarnya. Aku baru tahu keberadaannya lagi beberapa minggu lalu. Seorang pemuda yang mengaku kurir datang padaku dan menceritakan kabar Patterson muda yang lama tak ada kabarnya itu. Aku agak lega karena akhirnya Juliet tidak akan membuatku takut lagi. Lalu ada masalah lain” katanya dengan enggan.
“Apa itu?”

Tuan Alfred terlihat enggan menceritakannya, “Sepertinya aku tak perlu menceritakan proses dan alasan yang rumit padamu. Intinya aku tidak bisa memberikan berlian itu begitu saja pada Patterson muda yang sampai sekarang bahkan aku belum bertemu dengannya. Secara hukum dia bukan keluarga Patterson lagi, dan aku adalah orang yang bekerja di bidang hukum, aku tak mungkin tak mengacuhkan hal itu begitu saja, jadi berlian itu tetap kupertahankan di museum”

“Hingga akhirnya di curi?” sahut Diana “Dan sepertinya anda tak terlalu mengkhawatirkan hal itu” sambungnya “Apa karena itu terlalu membebani anda, karena bukan milik anda, atau anda tahu sebuah kepastian dari hal ini?” Diana bertanya dengan serius dan bernada mengecam.

“Alasan pertama dan kedua adalah salah besar, aku bukan orang tak bertanggung jawab seperti itu, tapi mungkin alasan terakhir cukup masuk akal” Tuan Alfred yang terlihat komersial sekali jika dilihat dari cara berjalannya itu mengambil secarik kertas dari sela-sela bukunya yang tebal lalu menyerahkannya pada Diana.

“Tuan Alfred, jika kau lebih yakin dengan aturan keluarga Patterson. Biarkanlah Juliet pergi karena itu bukan masalah. Tapi jika kau memang konsisten dengan hukum, lakukanlah tugasmu dengan baik untuk menemukan Juliet. Semoga berhasil”

Kurir………. Atas nama tuan Patterson muda

“Kau mengerti maksudnya nona? Jika kupikir sesuai nalarku berlian itu sekarang justru ada di tangan yang tepat. Keturunan patterson baru bisa lahir lagi kan?”
“Ini”

“Ya, kurir yang aku ceritakan tadi, dia barusan datang dan memberikan itu padaku, beberapa menit sebelum anda” sahut Tuan Alfred kemudian.
Spontan saja Diana bertanya, “Bagaiman ciri-ciri kurir itu?”

“Dia seorang pemuda yang entahlah, mungkin umurnya kurang dari 25 tahun. Wajahnya pucat, kantung matanya agak hitam seperti kurang tidur, atau seperti orang yang punya penyakit parah. Cara bicaranya juga agak formal, bahkan lebih formal dariku, pandangan matanya tajam, suka memakai topi, dan….” Bicara Tuan Alfred terhenti saat menatap Diana yang tanpa basa-basi meninggalkan tempat itu dan berlari kencang ke lantai bawah dengan lift yang dia gunakan saat naik. Setelah keluar dari lift dia memutar-mutar pandangan, lalu keluar hotel, memutar pandangan lagi, tapi hasilnya nihil. Dia kembali ke hotel dan bertanya pada resepsionis tentang seorang pemuda yang memakai topi merah, jaket biru tua, yang wajahnya pucat dan terlihat agak linglung. Resepsionis mengiyakan bahwa sesaat yang lalu dia melihat orang seperti itu, bahkan tanpa disangka oleh Diana, resepsionis menyerahkan sesuatu pada Diana.

“Dia tadi berpesan pada saya, jika ada seorang gadis yang mencarinya, saya harus memberikan ini, jadi ini saya berikan pada anda” kata resepsionis itu sambil menyerahkan, secarik kertas. Diana menyambutnya, dia menatap kertas itu dengan agak kesal, “pria itu, dia mengecohku kali ini” keluh Diana dalam hati. Dia memasukkan secarik kertas itu ke dalam saku jeansnya. Secarik kertas yang berisi sebuah pesan. Pesan perkenalan.


Salam Kenal……..

α

Pesan perkenalan yang pendek, tapi sangat membuat Diana penasaran.
“Dia tahu aku mencarinya, mengejarnya. Tapi aku bahkan tak tahu bagaimana wajahnya, atau warna matanya yang biasanya adalah sesuatu yang kuperhatikan pertama kali jika bertemu orang asing, aku tertinggal satu langkah darinya. Sungguh dia telah mengecohku”

Diana kembali ke kamar 125 menemui Tuan Alfred yang duduk bingung melihat reaksi Diana yang sangat spontan setelah mendengar tentang kurir aneh itu. Diana dengan to the point menghentikan wawancara yang dia pikir sudah cukup itu, tetapi sebelum itu dia meminta maaf tentang kejadian dramatis ketika dia meninggalkan seorang pengacara terhormat dari keluarga ningrat yang sedang berbincang dengannya, Diana sadar itu sungguh tak sopan.

Diana pergi dari kamar 125 dengan berjalan santai dan perlahan, di depan lift kakinya tertahan memikirkan sesuatu, “Oh ya” katanya setelah menemukan point dari sesuatu yang sedari dia pergi tadi sudah mengganjal di pikirannya, sebuah pertanyaan yang sejak awal ingin dia tanyakan namun sempat terlupakan karena kejadian kaburnya yang mengejutkan beberapa saat lalu.

Dia kembali ke kamar pengacara tadi, “Maaf tuan, ada satu hal yang ingin saya tahu dari Anda. Anda tentu tahu, siapa nama anak tertua Patterson, pewaris Juliet Diamond yang kata anda tak diakui lagi oleh hukum?”
Tuan Alfred tersenyum tipis, “Aku menunggu pertanyaan itu dari tadi” jawabnya. “Tentu aku tahu. Namanya…..

Romeo Patterson”                     

*

Kedua mata yang tajam memancarkan ketelitian dan profesionalisme tinggi menatap seksama ke arah layar komputer ketika beberapa data muncul dari layar.

Nama                       :    Diana Kharisma Putri
Umur                        :    17 Tahun
Sekolah                    :    International Brain School
Alamat                     :    Rahasia
Bidang                     :    Mata-mata dan tekhnis lapangan
Jabatan                    :    Pimpinan penyelidikan langsung tingkat III
Level                       :    B
Kasus Terakhir        :    Alpha
Latar Belakang        :    Rahasia

“Diana, kita pasti bertemu, tapi tidak sekarang. Aku ingin membuatmu sadar dulu tentang siapa aku sebenarnya” pemilik suara setenang desiran angin yang meluncur begitu mulus dan lembut itupun beranjak dari posisinya, dia meraih setelan jas coklat, kaos tangan hitam, dan sepasang lensa kontak warna coklat.

“Malam ini aku ingin bermain dengan mereka sebentar” gumamnya.
Lalu lampu ruangan itu mati seketika dan kegelapanpun menyelimuti.
Alpha berlalu dari tempatnya secepat kau mengedipkan mata.

Thursday, August 26, 2010

North Magnetic changes = sign of The End of The Day




Magnetic changes in Earth's core are making the north pole move. The pole is moving about 40 miles toward Russia every year. It's currently located in northern Canada.

The North Pole and the magnetic north pole are not in the same location. The magnetic North Pole is where compasses actually point.


source : www.omg-facts.com

------------------------------------------




Earth's north magnetic pole is racing toward Russia at almost 40 miles (64 kilometers) a year due to magnetic changes in the planet's core, new research says.


The core is too deep for scientists to directly detect its magnetic field. But researchers can infer the field's movements by tracking how Earth's magnetic field has been changing at the surface and in space.


Now, newly analyzed data suggest that there's a region of rapidly changing magnetism on the core's surface, possibly being created by a mysterious "plume" of magnetism arising from deeper in the core.


And it's this region that could be pulling the magnetic pole away from its long-time location in northern Canada, said Arnaud Chulliat, a geophysicist at the Institut de Physique du Globe de Paris in France.


source : news.nationalgeographic.com

BAB 1 = AWAL KARIR

BAB 1
AWAL KARIR

Segala sesuatu ditentukan oleh ‘bagaimana ia berawal’

*

“Nona Diana, ke koordinat G7 segera!” perempuan atau lebih tepatnya gadis muda yang berjalan di koridor sebuah kantor asuransi lantai dua mendengarkan panggilan yang berseru dari sesuatu yang ada di telingnya, dia bahkan tidak memakai alat apapun di telinganya, mungkin antingnya.

Setelah panggilan itu selesai, dia langsung berlari menuju lift terdekat, dia memasukan sebuah silver card ke dalam lubang di bawah angka lantai lift, angka-angka itu berputar menunjukan kombinasi baru berupa huruf dan angka, dia memencet G7 dan lift turun dengan cepat menuju sebuah tempat yang berada 5 lantai di bawah dari tempatnya semula. 

Tak lama setelah itu, Diana sudah duduk di sebuah ruangan luas bersama seorang lelaki setengah baya yang kurus dan tinggi  berkemeja biru malam.

“Paman Ben, kau terlihat gelap hari ini, kenapa?Apa Nyonya Ben sedang tidak bersemangat sehingga menyiapkan kemeja kelam untuk anda pagi ini ? Pasti risetnya kali ini kurang sukses “ seru Diana.
“Hei anak kecil jangan bicara macam macam, kau yang kacau bicara seperti itu, sudahlah jangan coba-coba bercanda sekarang, ada masalah serius!” jawab paman Ben ketus.

“Iya, sorry, aku hanya terbiasa melihat paman dengan kemaja biru atau kuning cerah, bahkan aku akan lebih percaya paman memakai kemeja merah muda dibandingkan hitam, makanya kupikir masalah kemeja ini lebih serius” Diana menghiasi wajah tidak berdosanya dengan senyum kecil “Memang apa masalahnya?”
“Juliet di curi” jawab paman Ben. 

Kini wajah Diana pun ikut berubah serius, “Apa? Di curi?“ teriaknya,“Tapi mana mungkin”
“Apa yang tidak mungkin, Juliet Diamond itu harganya ratusan triliyun, siapa yang tidak mau memilikinya” sergah paman Ben sambil berputar putar di tempat itu.

“Ya, aku tahu itu” masih dengan tampang tak percaya Diana meneruskan “Tapi aku sendiri yang memeriksa sistem keamanan disana, alarm getar, sensor gerak seluas lima meter yang mengelilingi tempat Juliet disimpan, sensor sidik jari, sensor kornea, perekam dan kamera yang memoto otomatis tiap dua detik di setiap sudut ruangan, kode tiga puluh digit, kode suara, mana mungkin dia mampu menembus semua sistem keamanan itu tanpa diketahui pihak keamanan, lagipula gedung tempat Juliet berada dijaga ketat oleh seratus orang penjaga keamanan, seharusnya menyusup kesana pun begitu sulit “

“Sayangnya kita meremehkan mereka, ternyata mereka ahlinya!”
Diana mengerutkan dahi “Mereka? Kau menyebutnya ‘mereka’? Darimana kau yakin pencuri itu lebih dari satu orang?”

“Kau berpikir dia bekerja sendiri, jangan bercanda, bukannya tadi kau sudah cukup menyebutkan buktinya, tentang sistem keamanan itu. Jika memang pencuri itu sanggup bekerja sendiri, kita seharusnya tahu betul siapa dia“ Paman Ben menyeringai sendiri untuk menutupi keresahannya.

“Ya, memang sulit untuk berasumsi bahwa dia sendiri, jika begitu dia pasti sudah menjadi selebriti dikalangan seperti kita, tapi jika mereka berupa gerakan kelompok, hal itupun bisa diperkirakan, apa tidak ada list yang menunjukan orang orang yang dicurigai?” tanya Diana dengan wajah semakin serius.
“Itu dia masalahnya, tak ada daftar yang menunjukan pernah terjadi kasus pencurian sebersih ini sebelumnya” keluh Paman Ben.

“Kecuali jika sekarang dia sedang ‘merintis’ karirnya” sambar Diana.      

*

Selang beberapa menit seorang pria berpakaian rapi mengetuk pintu ruangan tempat Diana dan Paman Ben berada dengan sopan, lalu dia masuk. Dia memberi hormat kepada Paman Ben, “Ada apa Sersan Tommy ?”
“lapor Pak, kami menemukan sesuatu di lokasi kejadian”.

“Apa?” sahut Paman Ben tegas.
“Ini Pak” katanya sambil menyerahkan secarik kertas “kami menemukannya di bawah kotak kaca tempat menyimpan Juliet Diamond” sambungnya.

“Di bawah kotak kaca?” sahut Paman Ben sambil mengerutkan dahi.
“Ya pak! Awalnya kami pikir tak perlu memeriksa sampai kesitu karena tidak mungkin ada sesuatu di bawahnya, ternyata kami salah jadi kamu baru menemukannya sekarang”

“Ya sudah, kamu boleh kembali melanjutkan tugasmu, biar kami yang mencari tahu tentang secarik kertas ini “
“Baik pak” lalu pria yang disebut Sersan Tommy itu keluar ruangan setelah sebelumnya memberi hormat kepada atasannya. Suasana hening sejenak, Paman Ben memutar mutar kertas yang ada ditangannya, dia mencoba memahami apa yang dimaksudkan di kertas itu.

“Pencurian bersih? Apa kau pikir pencurian bersih itu pantas meninggalkan sesuatu, terlalu ceroboh kan?” seru paman Ben tegas.

“Ya, tapi apa kau memperhatikan paman, tadi dia bilang menemukannya di bawah kotak kaca tempat meletakkan Juliet, itu aneh sekali, bukan?”.

“Memang terdengar janggal sekali, kau punya pendapat Diana, coba katakan padaku!“.
“Kau tahu, mungkin pencuri amatir akan mengira setelah kubah kaca terbuka semua pengaman selesai maka dia bisa mengambil Juliet dengan mudah, tapi kotak kaca itupun punya sensor sentuh, dia akan membunyikan alarm jika disentuh hanya selama seperseratus detik, berat kotak itu sekitar sepuluh kilogram, memang tidak cukup berat tapi... Kau mengerti maksudku kan?”.

“Ya, jika dia seorang yang ahli, mengapa dia repot-repot mengangkat kotak kaca seberat sepuluh kilogram yang memiliki sensor sentuh seperseratus detik hanya untuk meletakkan kertas seperti itu dan tanpa diketahui pula”.

“Ya tanpa diketahui sama sekali, siapa dia ini? Manusia super yang bisa terbang dan menembus dinding ataukah seorang jenius yang menyembunyikan diri dibalik tirai kamarnya menunggu robot-robot pintarnya mengambil barang berharga?” bisik Diana.

“Ah nona Diana, kau ini sungguh gadis yang imajinatif, mana mungkin ada orang seperti itu, jikapun ada, sekarang dia sedang diisolasi oleh seorang penguasa untuk menjadi sebuah alat perang. Hal itu kan yang sering terjadi, orang hebat yang berakhir menjadi pencuri? Sangat tidak logis nona” Paman Ben menggeser bibirnya sedikit, sehingga muncul kerutan mirip senyum, tapi tak bisa ditutupi perasaan itu, resah…

“Ah aku takut dengan ekspresinya yang seperti ini!” Diana membatin.
“Kau punya pendapat lagi nona? yang bisa menjelaskan hal ini sebelum Sersan Tommy yang berwajah datar itu muncul membawa sesuatu yang baru lagi”.

“Kau tahu paman, kau terlihat aneh jika memanggilku nona. Baiklah, aku akan langsung mengutarakan yang kupikirkan” Diana mengangkat kepala sedikit, “Kemungkinan pertama dia meletakannya di tempat yang sulit untuk mengesankan bahwa kertas ini spesial dan harus diperiksa secara mendalam, kemungkinan kedua dia ingin mengolok-olok kita semua, karena dengan ini artinya kita telah kalah telak, semua tekhnologi keamanan mampu ditembusnya dengan mudah, bahkan dia menghancurkan sistem yang sebenarnya tak perlu baginya, kemungkinan ketiga dia ingin memperkenalkan diri, aku tahu beberapa sifat psikologi manusia cenderung suka dikejar-kejar lalu dengan muslihatnya dia akan lari dengan mudah dari pengejar-pengejar itu lalu mendapatkan rasa kemenangan yang hebat, dan kemungkinan terakhir adalah semua kemungkinan benar. Kesamaan dari ketiga kemungkinan itu adalah menjadikan kita tampak bodoh dimatanya, waw… jika itu berhasil, sungguh kepuasan yang sangat hebat untuknya”

Paman Ben agak tercengang,”Kemungkinan yang menarik dan sangat masuk akal, tapi aku tertarik dengan analisamu yang ketiga, memperkenalkan diri, jika itu benar apa artinya ini, di sini tidak ada nama atau tanda apapun, hanya coretan yang…” Paman Ben menunjuk goresan di kertas itu, namun kalimatnya terhenti saat memperhatikan benar goresan itu, “Ini seperti…”

“Simbol kan paman” sahut Diana, “Aku ingat betul simbol itu, aku ini anak SMA, sampai sekarangpun aku masih berkutat dengan simbol itu” Diana menyambung penjelasannya sambil memandang goresan itu “Simbol itu sering dipakai untuk menggantikan sesuatu yang belum ditemukan jawabannya, mirip seperti ‘X’ atau ‘Y’ yang biasa dipakai karena angka-angkanya belum ditemukan, tapi simbol ini lebih spesifik, kadang simbol ini bisa berupa lambang yang telah resmi diketahui, kadang simbol ini fleksibel dipakai dimanapun. Yah.. walaupun ada arti lain tapi aku lebih cenderung menafsirkannya ke hal itu ‘sesuatu yang tak dikenal dan fleksibel’ kita harus berhati-hati”  kata Diana panjang lebar “Walaupun terdengar berlebihan, tapi aku merasa yakin” sambungnya.

Paman Ben tersenyum “Untuk kedua kalinya analisamu sangat manis, untuk itulah aku ingin kau yang menyelidikinya, selidiki dengan perlahan-lahan. Secara resmi aku menunjukmu untuk mencari ‘mereka’, identitas, riwayat hidup, semuanya. Ingat secara perlahan dan rahasia”

“Oke, dengan senang hati, aku akan mencari ‘mereka’ atau ‘dia’ apa sajalah, ini sungguh menarik, aku sangat bersemangat kali ini. Semoga saja tidak membosankan” Diana tersenyum puas dengan hasil akhir dari pertemuan itu, “kau Juliet, aku akan menemukanmu dan Alpha aku akan menangkapmu, ALPHA!” ucapnya sambil berjalan menuju lift Diana meremas kertas peninggalan si pencuri dan memasukannya ke dalam tempat sampah. Diana masuk ke lift, dia kembali memasukan silver card ke dalam lubang di bawah kode-kode di lift itu, dan kode itu kembali menjadi angka-angka penunjuk lantai biasa, dia memencet angka satu, lift meluncur ke atas, ke lantai satu perusahaan asuransi.

“Tapi tunggu, ada satu hal lagi yang mengganjal perasaanku” Diana membatin “apa tujuannya mengambil Juliet Diamond? Uang? terlalu simple, jika memang dia sama dengan yang lain, pencuri-pencuri mata duitan, dia tidak mungkin memperkenalkan diri dengan cara yang sangat ‘manis’ seperti itu, sungguh aneh” Diana kembali teringat secarik kertas yang tadi dibuangnya sebelum naik, sebuah goresan yang bagus tertera di dalamnya, sebuah goresan seperti ‘α’ lambang yang sering disebut dengan ‘ALPHA’. Jika tujuannya bukan uang, lalu apa ?

Sunday, August 22, 2010

Love Still Goes On=SHINee (2nd Album Lucifer)

Korean lyrics by Lee Yoonjae & JQ
Composed by Lee Yoonjae
Arranged by Rado.
*"사.계.후/Sa.Gye.Hu" is short for "사랑이 계속된 후/Sarangi Gyesokdwaen Hu".
*"사랑이 계속된 후" translates to "After Love Goes On".
===========================================

Korean
[민호] Yeah, I'm waiting for you
Cause you're my better half
[Key] Our love should go on
I still love you
Hey, ma! Ain't no doubt
I'll tell you something

[민호] 사랑에 감전 된 듯 이 떨리는
감정의 모든 것들은 희미해져
내 초점은 그대에게 맞춰
닿지 않는 니 맘 가슴에 눈물이 맺혀

[Key] Key's gonna open, 너만 있다면 heaven
몇번 말했잖아 니가 알고 있는 헤픈
남자들과는 난 다르다고
똑바로 봐 너만을 향한 나의 순애보

[온유] 미련하게 너의 Facebook touch 넌 웃고 있어
([민호] Let this love begin 이렇게 엮인
감정 깊게 박혀 가슴에 맺힌)
[종현] 다음 페이지로 just dragging 난 울고 있어
([Key] Let you come near 너를 빼면 미아
벼랑 끝에 서도 오직 너뿐이야)

[All] 사랑은 꼭 계속돼야만 해요
다가설수록 더 멀어져
[종현] 햇살에 기대어 다가설수록
더욱 가려지는 너

[민호] Boys back
It doesn't matter

[민호] 기다림에 지쳐 난 미쳐도 버텨
널 갖겠다는 신념으로 또 견뎌
[Key] 이쯤에서 끝내? Ha, 어림 없어
난 마치 니 곁을 굳게 버티는 목석

[민호] 널 잊으려해도 니가 없는 삶은
[Key] 음악을 뺀 베토벤 꽉 막힌 아우토반
[민호] 널 지우려해도 니가 없는 삶은
[Key] 그림을 접은 피카소 트릭을 들켜버린 마술

[태민] 미련하게 너의 Facebook touch 넌 웃고 있어
([민호] Let this love begin 이렇게 엮인
감정 깊게 박혀 가슴에 맺힌)
[온유] 다음 페이지로 just dragging 난 울고 있어
([Key] Let you come near 너를 빼면 미아
벼랑 끝에 서도 오직 너뿐이야)

[All] 사랑은 꼭 계속돼야만 해요
다가설수록 더 멀어져
[태민] 햇살에 기대어 다가설수록
더욱 가려지는 너

[Key] All about you, love you
I wanna be with you, only you
여전히 내 마음은 이렇게 똑같애
변함없이 널 위해 비워둔 어깨
[민호] 나 움켜 쥐고 있는 그대만의
나의 왼쪽 가슴은 여전히 널 향해
내 모든걸 버리고 버려도 너만 있으면 돼
그대 모든걸 바래고 바란다면 너에게 다 줄게

[All] 사랑은 꼭 계속돼야만 해요
다가설수록 더 멀어져
[종현] 햇살에 기대어 다가설수록
더욱 가려지는 너

[All] 사랑은 꼭 계속돼야만 해요
다가설수록 더 멀어져
[온유] 햇살에 기대어 다가설수록
더욱 가려지는 너

[민호] My love



Romanization
[Minho]Yeah, I'm waiting for you
Cause you're my better half
[Key] Our love should go on
I still love you
Hey, ma! Ain't no doubt
I'll tell you something

[Minho] Sarangae gamjeon dwaen deut ee ddeollineun
Gamjungae modeun geotdeuleun heemihaejyeo
Nae chojeomeun geudae.aegae machweo
Datji anneun ni mam gaseumae noonmuli maejyeo

[Key] Key's gonna open, neoman itdamyeon heaven
Myeotbeon malhaetjana niga algo itneun hepeun
Namjadeulgwaneun nan dareudago
Ddokbaro bwa neomaneul hyanghan na.ae soonaebo

[Onew] Miryeonhagae neoae Facebook touch neon ootgo isseo
([Minho] Let this love begin eereok.hae yeogkkin
Gamjung gipgae bak.hyeo gaseumae maejin)
[Jonghyun] Daeum pae.eejiro just dragging nan oolgo isseo
([Key] Let you come near neoreul bbaemyeon mia
Byeorang kkeutae seodo ojik neoppooniya)

[All] Sarangeun kkok gyesok.dwaeyaman haeyo
Dagaseolsurok deo meoleojyeo
[Jonghyun] Haetsalae geidae.eo dagaseolsurok
Deo.ook garyeojineun neo

[Minho] Boys back
It doesn't matter

[Minho] Gidarinae jichyeo nan michyeodo beotyeo
Neol gatgaetdaneun shinnyeomeuro ddo gyeondyeo
[Key] Eejjeumaeseo kkeutnae? Ha, eorin eopseo
Nan machi ni gyeoteul gootgae beotineun mokseok

[Minho] Neol ijeuryeohaedo niga eopneun salmeun
[Key] Eumakeul bbaem Betoben, kkwak mak.hin autoban
[Minho] Neol ji.ooryeohaedo niga eopneun salmeun
[Key] Geurimeul jeopeun Picasso, teurikeul deulkyeobeorin masool

[Taemin] Miryeonhagae neoae Facebook touch neon ootgo isseo
([Minho] Let this love begin eereok.hae yeogkkin
Gamjung gipgae bak.hyeo gaseumae maejin)
[Onew] Daeum pae.eejiro just dragging nan oolgo isseo
([Key] Let you come near neoreul bbaemyeon mia
Byeorang kkeutae seodo ojik neoppooniya)

[All] Sarangeun kkok gyesok.dwaeyaman haeyo
Dagaseolsurok deo meoleojyeo
[Taemin] Haetsalae geidae.eo dagaseolsurok
Deo.ook garyeojineun neo

[Key] All about you, love you
I wanna be with you, only you
Yeojeonhee nae maeumeun eereok.hae ddokgatae
Byeonhameopsi neol wihae biweodoon eokkae
[Minho] Na oomkyeo jwigo itneun geudaemanae
Na.ae waenjjok gaseumeun yeojeonhee neol hyanghae
Nae modeungeol beorigo beoryeodo neoman isseumyeon dwae
Geudae modeungeol baraego barandamyeon neo.aegae da joolgae

[All] Sarangeun kkok gyesok.dwaeyaman haeyo
Dagaseolsurok deo meoleojyeo
[Jonghyun] Haetsalae geidae.eo dagaseolsurok
Deo.ook garyeojineun neo

[All] Sarangeun kkok gyesok.dwaeyaman haeyo
Dagaseolsurok deo meoleojyeo
[Onew] Haetsalae geidae.eo dagaseolsurok
Deo.ook garyeojineun neo

[Minho] My love



Translations
[Minho] Yeah, I'm waiting for you
Cause you're my better half
[Key] Our love should go on
I still love you
Hey, ma! Ain't no doubt
I'll tell you something

[Minho] As if I was shocked by love
This trembling feeling makes everything vague
I set my focus on you
Your unreachable heart makes my heart tear

[Key] Key's gonna open
If I just have you, it's heaven
I've said it many times, I'm different
From those easy guy that you know
Look straight at my sunaebo that's only for you

[Onew] I stupidly touch your Facebook, you're smiling
([Minho] Let this love begin, this tangled up emotion
Formed and is stuck deep in my heart)
[Jonghyun] I'm just dragging to the next page, I'm crying
([Key] Let you come near, if I take you out, I'm a missing child
Even if I stand a the edge of a cliff, it's still only you)

[All] Love just has to go on
As I go closer, you get even further away
[Jonghyun] As I go closer, leaning on the sunlight
You become more hidden

[Minho] Boys back
It doesn't matter

[Minho]I'm getting tired of waiting, even if I go crazy, I bear it
With the faith that I'll have you, I endure it again
[Key] Should I end it about now? Ha, no way
I'm like a stone that stays by your side forever

[Minho] Although I try to forget you, a life without you is
[key] Beethoven without music, a completely jammed autobahn
[Minho] Although I try to erase you, a life without you is
[Key] Picasso that quits painting, a magic with the trick figured out

[Taemin] I stupidly touch your Facebook, you're smiling
([Minho] Let this love begin, this tangled up emotion
Formed and is stuck deep in my heart)
[Onew] I'm just dragging to the next pace, I'm crying
([Key] Let you come near, if I take you out, I'm a missing child
Even if I stand a the edge of a cliff, it's still only you)

[All] Love just has to go on
As I go closer, you get even further away
[Taemin] As I go closer, leaning on the sunlight
You become more hidden

[Key] All about you, love you
I wanna be with you, only you
As always, my heart is the same
I still left my shoulder open for you
[Minho] My left chest that you're clenching
Is yours alone, is still beating for you
Even if I throw and throw away
Everything of mine, I only need you
I wish for everything from you
And if you want something, I'll give it all to you

[All] Love just has to go on
As I go closer, you get even further away
[Jonghyun] As I go closer, leaning on the sunlight
You become more hidden

[All] Love just has to go on
As I go closer, you get even further away
[Onew] As I go closer, leaning on the sunlight
You become more hidden

[Minho] My love

---------------------------------------------------------

T/N: Sunaebo is a picture book. It's a sad love story about dying for love.
T/N: An autobahn is an expressway or a superhighway.
There's no speed limit, so it's almost impossible to be completely stuck in traffic.
T/N: Left chest is another way to say heart since that's where it's at.
--------------------------------------------------------
Korean Cr. rocketdiary @ Twitter
Cr. kimchi hana @ shineee.net
=============================

Love Pain = SHINee (2nd Album Lucifer)

Korean lyrics by Kim Taesung
Composed & Arranged by Kim Taesung & Noh Taeryong

Korean
[Key] Uh, uh, uh
My love is pain
Uh, uh, uh
Everybody know it hurts

[Key] 우리 가득담긴 추억 한 장 버리고
[온유] 다시 다짐한다 오늘 널 지운다고

[태민] 버릇처럼 안돼 상각처럼 안돼
[종현] 살 수 없어 살 수 없어 가슴 가득 love pain
[온유] 맘 깊은 곳엔 추억만이 남아서
[종현] 널 다시 찾는다 you, you, love pain

[All] 지울 수도 없어 버릴 수도 없어 또 하루를 버티고
네 안에 난 갇혀 내 마음만 지쳐 [민호] No, no, no
[종현] 니가 없는 하루가 왜이리 힘든지
[온유] 살 수 없어 살 수 없어 가슴 가득 love pain
[All] 말할 수 없는 버릴 수 없는
[Key] 넘쳐흐른 my love pain

[온유] 넌 내방 가득 너의 향길 채우고
I want you to know
[종현] 이젠 아무것도 할 수 없게 만든다
눈물을 참는다

[All] 지울 수도 없어 버릴 수도 없어 또 하루를 버티고
네 안에 난 갇혀 내 마음만 지쳐 [Key] No, no, no
[종현] 니가 없는 하루가 왜이리 힘든지
[Key] 살 수 없어 살 수 없어 가슴 가득 love pain
[All] 말할 수 없는 버릴 수 없는
[태민] 넘쳐흐른 my love pain

[종현] 어릴 적 나쁜 버릇 고치듯 널 지워도
[온유] 독한 약을 삼키듯 oh yeah
[종현] 흐른 눈물만큼 추억을 더 삼킨다

[All] 지울 수도 없어 버릴 수도 없어 또 하루를 버티고
네 안에 난 갇혀 내 마음만 지쳐 [민호] No, no, no
[종현] 니가 없는 하루가 왜이리 힘든지
[태민] 살 수 없어 살 수 없어 가슴 가득 love pain
[All] 말할 수 없는 버릴 수 없는
[종현] 끊을 수없는 love of my life

[All] 잊혀지지 않아 지워지지 않아 또 하루가 지나고
버릇처럼 아파 오늘은 더 아파 [온유] No, no, no, no
잊으려던 마음이 어느 새 약해져
[종현] 살 수 없어 살 수 없어 가슴 가득 love pain
[All] 가질 수 없는 상처만 주는
[종현] You're my love pain



Romanization
[Key] Uh, uh, uh
My love is pain
Uh, uh, uh
Everybody know it hurts

[Key] Oori gadeuk.damgin chu.eok han jang beorigo
[Onew] Dashi dajim.handa oneul neol ji.oondago

[Taemin] Beoreut.cheoreom andwae saenggak cheoreom andwae
[Jonghyun] Sal su eopseo sal su eopseo gaseum gadeuk love pain
[Onew] Mam gipeun gosen chu.eokmani namaseo
[Jonghyun] Neol dashi chatneunda you, you, love pain

[All] Jiool sudo eopseo beoril sudo eopseo ddo harureul beotigo
Ni anae nan gadhyeo nae maeumman jichyeo [Minho] No, no, no
[Jonghyun] Niga eopneun haruga wae.iri himdeunji
[Onew] Sal su eopseo sal su eopseo gaseum gadeuk love pain
[All] Malhal su eopneun beoril su eopneun
[Key] Neomchyeo.heureun my love pain

[Onew] Neon naebang gadeuk neo.ae hyanggil chae.oogo
I want to know you
[Jonghyun] Eejen amugeotdo hal su eopge mandeunda
Noonmuleul chamneunda

[All] Jiool sudo eopseo beoril sudo eopseo ddo harureul beotigo
Ni anae nan gadhyeo nae maeumman jichyeo [Key] No, no, no
[Jonghyun] Niga eopneun haruga wae.iri himdeunji
[Key] Sal su eopseo sal su eopseo gaseum gadeuk love pain
[All] Malhal su eopneun beoril su eopneun
[Taemin] Neomchyeo.heureun my love pain

[Jonghyun] Eoril jeok nappeum beoreut gochideut neol jiweodo
[Onew] Dok.han yakeul samkideut oh yeah
[Jonghyun] Heureun noonmul.mankeum chu.eokeul deo samkinda

[All] Jiool sudo eopseo beoril sudo eopseo ddo harureul beotigo
Ni anae nan gadhyeo nae maeumman jichyeo [Minho] No, no, no
[Jonghyun] Niga eopneun haruga wae.iri himdeunji
[Taemin] Sal su eopseo sal su eopseo gaseum gadeuk love pain
[All] Malhal su eopneun beoril su eopneun
[Jonghyun] Kkeuneul su eopneun love of my life

[All] Ijhyeo.jiji ana jiweo.jiji ana ddo haruga jinago
Beoreut.cheoreom apa oneuleun deo apa [Onew] no, no, no, no
Ijeuryeodeon maeumi eoneu sae yak.haejyeo
[Jonghyun] Sal su eopseo sal su eopseo gaseum gadeuk love pain
[All] Gajil su eopneun sangcheoman juneun
[Jonghyun] You're my love pain



Translations
[Key] Uh, uh, uh
My love is pain
Uh, uh, uh
Everybody knows it hurts

[Key] I throw away a page filled with our memories
[Onew] And I make a promise again that I'll erase you today

[Taemin] I can't do it, it's like a habit, I can't do it like I thought I could
[Jonghyun] I can't live, I can't live, my heart is filled with love pain
[Onew] Since there are memories left in thoughtful places
[Jonghyun] I'm searching for you again, you, you, love pain

[All] I can't even erase you, I can't even throw you away
I endure another day again, I'm trapped inside of you
My heart is just tired [Minho] No, no, no
[Jonghyun] Why is a day without you so hard?
[Onew] I can't live, I can't live, my heart is filled with love pain
[All] My unspeakable, indispensable
[Key] Overflowing love pain

[Onew] You fill my room completely with your scent
I want to know you
[Jonghyun] Now you make me unable to do anything
I hold back my tears

[All] I can't even erase you, I can't even throw you away
I endure another day again, I'm trapped inside of you
My heart is just tired [Key] No, no, no
[Jonghyun] Why is a day without you so hard?
[Key] I can't live, I can't live, my heart is filled with love pain
[All] My unspeakable, indispensable
[Taemin] Overflowing love pain

[Jonghyun] Like fixing a bad habit from when you were young
[Onew] Erasing you would be like swallowing poisonous medicine
[Jonghyun] I suppress more memories as much as the tears I've cried

[All] I can't even erase you, I can't even throw you away
I endure another day again, I'm trapped inside of you
My heart is just tired [Minho] No, no, no
[Jonghyun] Why is a day without you so hard?
[Taemin] I can't live, I can't live
My heart is filled with love pain
[All] My unspeakable, indispensable
[Jonghyun] The unbreakable love of my life

[All] I can't forget you, I can't erase you
Another day passes by, it hurts like a habit
It hurts more today [Onew] No, no, no, no
My heart that's been trying to forget becomes weaker
[Jonghyun] I can't live, I can't live, my heart is filled with love pain
[All] All you give is the scar of not being able to have you
[Jonghyun] You're my love pain

===========================
Korean Cr. rocketdiary @ Twitter
Cr. kimchi hana @ shineee.net
==========================

Ready or Not = SHINee (2nd Album Lucifer)

Korean lyrics by Misfit
Composed & Arranged by Mikko Tamminen, Risto Asikainen, Will Simms
*This track is a remake of the song "Girls".
----------------------------------------------

Korean
[민호] 왔을까 5초 후면 그녀 앞이란 걸
내 맘에 불을 지른 that girl
I say brrrrrrrr!

[민호] 난 정말 어쩌자고 널 불러 앉혀놓고
어쩌자고 커피를 시켜놓고 (Girl, girl)
[Key] 이렇게 얼어붙어 자꾸만 횡설수설
어지러워 자꾸만 안절부절 (Girl, girl)

[종현] 나 오늘은 꼭 말을 하리
정말 말을 하려는데 (Girl, girl)
[Key] 그만 좀 쳐다볼래 네 미소에
그게 자꾸 잘 안되네 (Girl)

[온유] 한숨 한번 내쉬고 크게 oh, oh
[태민] 눈 딱 감고 한번 내뱉어 그게 ooh, ooh

[All] Are you ready or not? You ready or not?
([민호] 안될 겉 같아 또 굳게 입술을 닫는다)
[All] Are you ready or not? You ready or not?
([Key] 미칠 겉 같아 오늘도 내 말을 막는다)

[민호] 어쩌라고 넌 그리 예뻐 놓고
어쩌라고 내 맘 다 훔쳐놓고 (Girl, girl)
[Key] 목소린 작아지고 자꾸만 자신 없어
돌아서면 기회는 다신 없어 (Girl, girl)

[온유] 나 솔직히 지금껏 널 stop! (Uh)
미치겠네 (Girl, girl)
[종현] 세상에 둘도 없는 먼저리 바보
같아 답답해 (Girl)

[태민] 한숨 한번 내쉬고 크게 oh, oh
[Key] 눈 딱 감고 한번 내뱉어 그게 ooh, ooh

[All] Are you ready or not? You ready or not?
([민호] 안될 겉 같아 또 굳게 입술을 닫는다)
[All] Are you ready or not? You ready or not?
([Key] 미칠 겉 같아 오늘도 내 말을 막는다)

[종현] Are you ready or not? Ready or not?
[태민] Girl, I wanna speak my mind
[온유] 아직 모자라도 그래도 난 널 사랑하고 싶은데

[All] Are you ready or not? Ready or not?
([민호] 잘될 것 같아 힘주어 네 손을 잡는다)
[All] Are you ready or not? Ready or not?
([Key] 꿈인 것 같아 날 보며 그녀가 웃는다)

[All] Are you ready or not? Ready or not?
([종현] 얼마나 지금을 많이 기다렸는지)
[All] Are you ready or not? Ready or not?
([온유] Cause you're my only girl)



Romanization
[Minho] Wasseulkka ocho humyeon geunyeo apiran geol
Nae mamae booleul jireun that girl
I say brrrrrrrr!

[Minho] Nan jungmal eojjeojago neol boolleo anjyeonogo
Eojjeojago keopireul shikyeonogo (Girl, girl)
[Key] Eereok.hae eoleobuteo jakkuman hwingseol.suseol
Eojireoweo jakkuman anjeol.bujeol (Girl, girl)

[Jonghyun] Na oneuleun kkok maleul hari
Jungmal maleul haryeoneundae (Girl, girl)
[Key] Geuman jom chyeodabollae ni misoae
Geugae jakku jal andwaenae (Girl)

[Onew] Hansoom hanbeon naeshwigo keugae oh, oh
[Taemin] Noon ddak gamgo hanbeon naebaeteo geugae ooh, ooh

[All] Are you ready or not? You ready or not?
([Minho] Andwael geot gata doo gootgae ipsooleul dadneunda)
[All]Are you ready or not? You ready or not?
([Key] Michil geot gata oneuldo nae maleul makneunda)

[Minho]Eojjeorago neon geuri yeppeo nogo
Eojjeorago nae mam da hoomchyeo.nogo (Girl, girl)
[Key] Moksorin jakajigo jakkuman jashin eopseo
Dolaseomyeon gihwaeneun dashin eopseo (Girl, girl)

[Onew] Na soljikhee jigeumkkeot neo stop! (Uh)
Michigaetnae (Girl, girl)
[Jonghyun] Sesangae doldo eopneun meonjari babo
Gata dapdap.hae (Girl)

[Taemin] Hansoom hanbeon naeshwigo keugae oh, oh
[Key] Noon ddak gamgo hanbeon naebaeteo geugae ooh, ooh

[All] Are you ready or not? You ready or not?
([Minho] Andwael geot gata doo gootgae ipsooleul dadneunda)
[All] Are you ready or not? You ready or not?
([Key] Michil geot gata oneuldo nae maleul makneunda)

[Jonghyun] Are you ready or not? Ready or not?
[Taemin] Girl, I wanna speak my mind
[Onew] Ajik mojarado geuraedo nan neol saranghago shipeundae

[All] Are you ready or not? Ready or not?
([Minho] Jaldwael geot gata himju.eo ni soneul japneunda)
[All] Are you ready or not? Ready or not?
([Key] Kkoomin geot gata nal bomyeo geunyeoga ooneunda)

[All] Are you ready or not? Ready or not?
([Jonghyun] Eolmana jigeumeul mani gida.ryeotneunji)
[All] Are you ready or not? Ready or not?
([Onew] Cause you're my only girl)



Translations
[Minho] Has she come? After 5 seconds, I'll be in front of her
To that girl who set my heart aflame
I say brrrrrrrrah!

[Minho] Why did really I call you and had you sit?
Why did I order the coffee? (Girl, girl)
[Key] Just like this, I'm frozen, I keep speaking gibberish
I'm getting dizzy, I keep fidgeting (Girl, girl)

[Jonghyun] I'm definitely going to say it today
I'm really trying to say it (Girl, girl)
[Key] But can you stop staring at me?
I still can't do it because of your smile (Girl)

[Onew] I let out a big sigh once, oh, oh
[Taemin] I close my eyes and spit it out once, ooh, ooh

[All] Are you ready or not? You ready or not?
([Minho] I don't think it'll work out well, I seal my lips again)
[All] Are you ready or not? You ready or not?
([Key] I think I'll go crazy, I block my words today as well)

[Minho] What do I do when you're that pretty?
What do I do when you've stolen all of my heart? (Girl, girl)
[Key] My voice gets smaller, I still don't have confidence
If I turn back, there are no more chances (Girl, girl)

[Onew] Honestly, up until now I - stop! (Uh)
I think I'll go crazy (Girl, girl)
[Jonghyun] I feel like a one of a kind, spaced out idiot
It's so frustrating (Girl)

[Taemin] I let out a big sigh once, oh, oh
[Key] I close my eyes and spit it out once, ooh, ooh

[All] Are you ready or not? You ready or not?
([Minho] I don't think it'll work out well, I seal my lips again)
[All] Are you ready or not? You ready or not?
([Key] I think I'll go crazy, I block my words today as well)

[Jonghyun] Are you ready or not? Ready or not?
[Taemin] Girl, I wanna speak my mind
[Onew] Although I lack, I still want to love you

[All] Are you ready or not? Ready or not?
([Minho] I think it'll work out well, I squeeze your hand)
[All] Are you ready or not? Ready or not?
([Key] It seems like a dream, she smiles as she looks at me)

[All] Are you ready or not? Ready or not?
([Minho] I've waited so long for right now)
[All] Are you ready or not? Ready or not?
([Onew] Cause you're my only girl)

===========================
Korean Cr. rocketdiary @ Twitter.
Cr. kimchi hana @ shineee.net
==========================

Life = SHINee (2nd Album Lucifer)

Korean lyrics by Kim Jungbae
Composed & Arranged by Kenzie
*I tagged the names myself, so they may or may not be correct.

Korean
[민호] 세상에
오직 당신 한사람만
사랑하게 하소서

[종현] 오 거친 삶에 시들어갈 때
그대가 내게 다가와
얼어붙은 그 마음에 손을 댄 순간
나의 삶은 시작됐음을

[온유] 그대 지치고 힘들 때
부디 그 옆자리에 나를 있게 해
받기만 한 사랑을 다시 드릴 수 있게
이 삶이 끝나기 전에

[종현] 세상에 무릎 꿇고 눈물 흘릴때
폭풍 속 발 멈출 때 그대만 서 있다면
이런 아픔, 고통쯤 견딜 수 있는걸요
([태민] 오직 그대만) 오직 그대만
([태민] 내게 있다면) 내게 있다면 in my life

[온유] 어둔 숲 속 길 잃을 때
어린 나의 영혼이 울고 있을 때
[Key] 빛처럼 기적처럼 나를 이끌어줘요
[종현] 이 삶이 끝나기 전에

[All] 세상에 무릎 꿇고 눈물 흘를때
폭풍 속 발 멈출 때
[온유] 그대만 서 있다면
[All] 이런 아픔, 눈물쯤 참을 수 있는걸요
([All] All want is you) [태민] All I want is you
([All] Only one is you) [태민] Only one is you in my life

[온유] 울지 않아요
다신 울지 않아요
그 무엇도 절대 날
[종현] 멈추지 못해
허나 오직 단 한 사람 그대
나를 만들고 완성 시키고
오 이렇게 숨쉬게 해

[All] 세상에 무릎 꿇고 눈물 흘릴때
폭풍 속 발 멈출 때
[온유] 그대만 서 있다면
[Key] 이런 아픔, 고통쯤 견딜 수 있는걸요
([All] 오직 그대만) [온유] 오직 그대만
([All] 내게 있다면) [온유] 내게 있다면

[All] 세상에 무릎 꿇고 눈물 흘를때
폭풍 속 발 멈출 때
[온유/종현] 그대만 서 있다면
이런 아픔, 눈물쯤 참을 수 있는걸요
([All] All want is you) [종현] All I want is you
([All] Only one is you) [종현] Only one is you in my life



Romanization
[Minho] Sesangae
Ojik dangshin hansaramman
Saranghagae hasoseo

[Jonghyun] Oh geochin salmae shideuleogal ddae
Geudaega naegae dagawa
Eoleobooteun geu maeumae soneul daen soongan
Na.ae salmeun shijak.dwaesseumeul

[Onew] Geudae jichigo himdeul ddae
Budi geu yeop.jariae nareul itgae hae
Badgiman han sarangeul dashi deuril su itgae
Ee salmi kkeutnagi jeonae

[Jonghyun] Sesangae mureup kkulgo noonmul heullilddae
Pokpoong sok bal mumchul ddae geudaeman seo itdamyeon
Eereon apeum, gotong.jjeum gyeondil su itneun.geolyo
([Taemin] Ojik geudaeman) Ojik geudaeman
([Taemin] Naegae itdamyeon) Naegae itdamyeon in my life

[Onew] Eodoon soop sok gil ileul ddae
Eorin na.ae younghoni oolgo isseul ddae
[Key] Bit.cheoreom gijeok.cheoreom
Nareul eekkeuleojweoyo
[Jonghyun] Ee salmi kkeutnagi jeonae

[All] Sesangae mureup kkulgo noonmul heullilddae
Pokpoong sok bal mumchul ddae
[Onew] Geudaeman seo itdamyeon
[All] Eereom apeum, noonmul.jjeum chameul su itneun.geolyo
([All] All want is you) [Taemin] All I want is you
([All] Only one is you) [Taemin] Only one is you in my life

[Onew] Oolji anayo dashin oolji anayo
Geu mu.eotdo jeoldae nal
[Jonghyun] Mumchuji mot.hae
Heona ojik dan han saram geudae
Nareul mandeulgo wansung shikigo
Oh, eereok.hae soom.shwigae hae

[All] Sesangae mureup kkulgo noonmul heullilddae
Pokpoong sok bal mumchul ddae
[Onew] Geudaeman seo itdamyeon
[Key] Eereon apeum, gotong.jjeum gyeondil su itneun.geolyo
([All] Ojik geudaeman) [Onew] Ojik geudaeman
([All] Naegae itdamyeon) [Onew] Naegae itdamyeon

[All] Sesangae mureup kkulgo noonmul heullilddae
Pokpoong sok bal mumchool ddae
[Onew/Jonghyun] Geudaeman seo itdamyeon
Eereom apeum, noonmul.jjeum chameul su itneun.geolyo
([All] All want is you) [Jonghyun] All I want is you
([All] Only one is you) [Jonghyun] Only one is you in my life



Translations
[Minho] In this world
Let me only love you

[Jonghyun] Oh, when this passing life withers away, you come to me
The moment I touch your frozen heart, my life begins

[Onew] When you're tired and having a hard time
Please let me stay by your side
So I can give back to you the love I had only received
Before this life ends

[Jonghyun] When I get on my knees and cry before the world
When I stop my tracks inside the storm
If you alone are standing
I can handle this much pain and suffering
([Taemin] If only you) [Jonghyun] If only you
([Taemin] Are with me) [Jonghyun] Are with me

[Onew] When I lose my way inside the dark forest
When my young soul is crying
[Key] Guide me like a light, like a miracle
[Jonghyun] Before this life ends

[All] When I get on my knees and cry before the world
When I stop my tracks inside the storm
[Onew] If you alone are standing
[All] I can suppress whatever pain and tears
([All] All I want is you) [Taemin] All I want is you
([All] Only one is you) [Taemin] Only one is you in my life

[Onew] I won't cry, I won't cry again
Absolutely nothing
[Jonghyun] Can stop me
But only one person
You make me, you perfect me
Oh, you make me able to breath like this

[All] When I get on my knees and cry before the world
When I stop my tracks inside the storm
[Onew] If you alone are standing
[Key] I can handle this much pain and suffering
([All] If only you) [Onew] If only you
([All] Are with me) [Onew] Are with me

[All] When I get on my knees and cry before the world
When I stop my tracks inside the storm
[Onew/Jonghyun] If you alone are standing
I can suppress whatever pain and tears
([All] All I want is you) [Jonghyun] All I want is you
([All] Only one is you) [Jonghyun] Only one is you in my life

==========================
Korean Cr. rocketdiary @ Twitter
Cr. kimchi hana @ shineee.net
=========================